A.
IMM DI IKIP MALANG/ UNIV.NEGERI MALANG
Muhammadiyah
sebagai Organisasi Sosial, Pendidikan, kesehatan Modern, yang anggotanya
merupakan kalangan orang yang “melek” agama, pendidikan, sudah barang
tentu sangat marginal keberadaannya disemua lapisan masyarakat umum ataupun
kalangan perguruan tinggi, apalagi di kalangan perguruan tinggi non
Muhammadiyah. Khususnya di Universitas Negeri Malang yang waktu itu masih IKIP
MALANG, IMM yang baru mulai dirintis pada tahun 1996 dengan sangat susah payah
tentu dengan pengorbanan sosial yang sangat luar biasa oleh para
perintisnya.
Awalnya
kami bertiga (Amin Kuneifi Elfachmi Mahasiswa PDU Angkatan 1993, Tamam Mubarok
Mahasiswa Sejarah Angkatan 1993 (sekarang pengajar di GANESHA OPERATION MALANG)
dan Satrio Agung Wibowo Singo Mahasiswa TEP Angkatan 1993 (tidak lulus di IKIP
MALANG, Melanjutkan di IKIP PGRI KEDIRI, tinggal di Nganjuk dan sekarang PNS
Guru SMA di Kabupaten Kediri). Kami awalnya berjuang melalui organisasi lain
yaitu menjadi anggota HMI korkom IKIP MALANG aktif dan menjadi pengurus inti di
komisariat masing-masing karena kami anggap HMI bisa menampung gejolak
pemikiran kami waktu itu, kecuali saudara Tamam Mubarok.yang secara kebetulan
kami tinggal di kos yang sama dan melakukan diskusi yang cukup inten terkait
dengan bagaimana membangun, merintis, memperjuangkan agar IMM IKIP Malang
berdiri waktu itu. (diskusi apa saja; tentang perkembangan Muhammadiyah secara
umum, Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang ada di Malang khususnya dan bagaimana
caranya mewadahi banyaknya alumni Sekolah Muhammadiyah yang aspirasinya/ aktualisasinya
tidak tersalurkan khususnya bagi mereka para mantan aktivis IPM/IRM ketika di
SLTA.
Di kos Klaseman diskusi hampir tiap
hari bahkan sampai larut malam, diskusi terjadi selama dua sampai tiga bulan
secara terus menerus karena gejolak di dada kami begitu luar biasa bagaimana
agar IMM IKIP MALANG berdiri, maka tepat tahun 1996 kami berkunjung ke Cabang
IMM Malang yang kebetulan pada waktu itu kantornya dekat dengan kos kami yaitu
di Jl. Sumbersari persisnya dipertigaan Jl. Surabaya Totokan dengan Jl.
Sumbersari, kami bertiga mencoba mengutarakan semua keinginan kami (mendirikan
IMM di IKIP MALANG), mereka menyambut sangat antusias dan sangat terbuka
untuk mengakomodasi keinginan kami itu. Tidak hanya sampai di situ kami bahkan
hampir datang ke sekretariat IMM Cabang hanya untuk sekedar diskusi, ngobrol
tentang apa dan bagaimana langkah yang harus kami ambil. Pada suatu ketika kami
berkesempatan dipertemukan dengan Pak Muhajir Efendi (waktu itu beliau PR
III UMM) dengan senang hati kami terima tawaran itu lalu kami ketemu dan
dan kami mengutarakan semua apa yang kami inginkan, yaitu mendirikan IMM di
IKIP MALANG. Lalu kami mendapatkan janji akan diberikan subsidi dana untuk
operasional sekretariat dan membuat berbagai hal persiapan pendirian dan untuk
sementara sekretariat kami gabung bersama menempati Kantor IMM Cabang Malang.
Kami puas dan senang mendapatkan respon yang sangat luar biasa dari para
petinggi UMM, lalu kami melangkah. Langkah awal yang kami lakukan adalah
mengumpulkan semua data mahasiswa baru IKIP MALANG (angkatan 1996, 1995, 1994,
1993) yang pernah sekolah di Muhammadiyah (SMP, SLTA) lalu kami undang
untuk mengadakan pembentukan IMM IKIP MALANG. Kami rapat sangat lama tapi pada
akhirnya kami harus melakukan pengambilan suara untuk menentukan siapa Ketua
Umum pertama periode 1996/1997, tapi yang terjadi hasil voting suara terbanyak
nama saya (Amin Kuneifi Elfachmi), karena dari hasil voting saya yang
mendapatkan suara terbanyak maka dimintalah saya menjadi ketua pertama IMM IKIP
MALANG 1996/1997. Lalu terbentuklah pengurus
pertama IMM IKIP MALANG dalam sejarah percaturan politik mahasiswa IKIP MALANG
waktu itu.
Kami tetap pada pendirian semula bahwa IMM IKIP MALANG harus
tetap berdiri apapun resiko yang terjadi pada kami. Alhamdulillah kami kuat
pada pendirian kami. Pada saat pelantikan kepengurusan kami, kami dilantik di
Aula IAIN Malang yangwaktu itu bersamaan dengan pelantikan kepengurusan IMM
IAIN MALANG yang kedua, dan secara kebetulan yang melantik adalah Pak Muhajir
Effendy (waktu itu PR III UMM) semoga perjuangan kami tidak sia-sia
untuk Muhammadiyah dan IMM IKIP MALANG di masa depan, bapak menjadi salah satu
orang yang ikut memberi sejarah/warna dalam hidup kami bertiga. Terimakasih
Pak Muhajir Effendy (sekarang Rektor UMM).
B.
PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN IMM IKIP MALANG
Waktu
berjalan seperti biasa, perjalanan IMM IKIP MALANG juga berjalan sangat berat
dan membutuhkan perhatian yang sangat luar biasa dari para pengurusnya,
perkembangan IMM waktu itu tersendat karena waktu itu saya harus bekerja
membantu proses awal pendirian LPK MAGISTRA UTAMA Malang (sebagai Cleaning
Service) karena kebutuhan ekonomi untuk melanjutkan kuliah, maka IMM mulai
kurang mendapatkan perhatian dari pengurus utamanya khususnya saya. Ungkapan
penting yang menjadi landasan kami berjuang adalah:”Hidup hidupkanlah
Muhammadiyah dan jangan mencari hidup di Muhammadiyah” kata KH. Ahmad Dahlan.
Godaan untuk membubarkan IMM IKIP MALANG sangat kuat dari dalam diri kami
sendiri, ekstra lain, keluarga kami, teman kuliah karana mereka melihat
perjuangan kami sangat berat, tapi kami tetap kukuh pada pendirian kami bahawa IMM IKIP MALANG harus tetap
berdiri dan berlanjut entah sampai kapan.
Kami
sudah mencoba berbuat sesuatu yang mungkin belum cukup, tetapi paling tidak apa
yang kami lakukan ini menjadi jalan panjang yang harus dilalui oleh adik-adik
kami yang akan datang.
Saya tidak membayangkan
kalau kepengurusan kami akhirnya sampai satu tahun periode yang sangat berat
walaupun tidak menghasilkan sesuatu yang monumental kecuali pendirian itu
sendiri. Dan diadakan pemilihan kepengurusan baru dengan kepemimpinan baru yang
memiliki tanggung jawab menghidupkan IMM lebih baik lagi. Dan berjalanlah IMM
periode kedua di IKIP MALANG yang lebih baik dari kami, tentu dengan semangat
baru dan anggota baru yang semakin baik loyalitasnya. ketika kepengurusan
periode kedua kami sebagai pendiri dan ketua umum pertama masih harus bekerja
mendampingi kepengurusan kedua secara terus menerus di sela-sela aktivitas
kerja dan kuliah yang sangat padat. Terima kasih kepada teman-teman yang
bersedia dengan ikhlas melanjutkan perjuangan kami untuk membuat/ membangun IMM
IKIP MALANG hingga saat ini. Ada pepatah mengatakan: “Membangun Lebih Mudah
daripada Mempertahankan Keberlangsungan Hidup Organisasi”. Program yang
mestinya jadi prioritas kita para petinggi IMM Cabang Malang adalah bagaimana
agar IMM ada di semua Perguruan Tinggi non Muhammadiyah, ini penting artinya
bagi perkembangan dan keberlangsungan IMM di masa depan (dengan anggota yang
merambah semua unsur/golongan di Perguruan Tinggi Non Muhammadiyah). Selamat
berjuang kawan.
*Ditulis oleh pendiri IMM UM kakanda Amin Kuneifi Elfachmi
*Ditulis oleh pendiri IMM UM kakanda Amin Kuneifi Elfachmi
faskho https://www.youtube.com/watch?v=j9N-yWaR7dc
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusluar biasa dosen pembimbing saya
BalasHapus