Minggu, 22 April 2012

SEJARAH BERDIRINYA IMM IKIP MALANG / UNIVERSITAS NEGERI MALANG *

A.  IMM DI IKIP MALANG/ UNIV.NEGERI MALANG

Muhammadiyah sebagai Organisasi Sosial, Pendidikan, kesehatan Modern, yang anggotanya merupakan kalangan orang yang “melek” agama, pendidikan, sudah barang tentu sangat marginal keberadaannya disemua lapisan masyarakat umum ataupun kalangan perguruan tinggi, apalagi di kalangan perguruan tinggi non Muhammadiyah. Khususnya di Universitas Negeri Malang yang waktu itu masih IKIP MALANG, IMM yang baru mulai dirintis pada tahun 1996 dengan sangat susah payah tentu dengan pengorbanan sosial yang sangat luar biasa oleh para perintisnya.
Awalnya kami bertiga (Amin Kuneifi Elfachmi Mahasiswa PDU Angkatan 1993, Tamam Mubarok Mahasiswa Sejarah Angkatan 1993 (sekarang pengajar di GANESHA OPERATION MALANG) dan Satrio Agung Wibowo Singo Mahasiswa TEP Angkatan 1993 (tidak lulus di IKIP MALANG, Melanjutkan di IKIP PGRI KEDIRI, tinggal di Nganjuk dan sekarang PNS Guru SMA di Kabupaten Kediri). Kami awalnya berjuang melalui organisasi lain yaitu menjadi anggota HMI korkom IKIP MALANG aktif dan menjadi pengurus inti di komisariat masing-masing karena kami anggap HMI bisa menampung gejolak pemikiran kami waktu itu, kecuali saudara Tamam Mubarok.yang secara kebetulan kami tinggal di kos yang sama dan melakukan diskusi yang cukup inten terkait dengan bagaimana membangun, merintis, memperjuangkan agar IMM IKIP Malang berdiri waktu itu. (diskusi apa saja; tentang perkembangan Muhammadiyah secara umum, Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang ada di Malang khususnya dan bagaimana caranya mewadahi banyaknya alumni Sekolah Muhammadiyah yang aspirasinya/ aktualisasinya tidak tersalurkan khususnya bagi mereka para mantan aktivis IPM/IRM ketika di SLTA.
Di kos Klaseman diskusi hampir tiap hari bahkan sampai larut malam, diskusi terjadi selama dua sampai tiga bulan secara terus menerus karena gejolak di dada kami begitu luar biasa bagaimana agar IMM IKIP MALANG berdiri, maka tepat tahun 1996 kami berkunjung ke Cabang IMM Malang yang kebetulan pada waktu itu kantornya dekat dengan kos kami yaitu di Jl. Sumbersari persisnya dipertigaan Jl. Surabaya Totokan dengan Jl. Sumbersari, kami bertiga mencoba mengutarakan semua keinginan kami (mendirikan IMM di IKIP MALANG), mereka menyambut sangat antusias dan sangat terbuka untuk mengakomodasi keinginan kami itu. Tidak hanya sampai di situ kami bahkan hampir datang ke sekretariat IMM Cabang hanya untuk sekedar diskusi, ngobrol tentang apa dan bagaimana langkah yang harus kami ambil. Pada suatu ketika kami berkesempatan dipertemukan dengan Pak Muhajir Efendi (waktu itu beliau PR III UMM) dengan senang hati kami terima tawaran itu lalu kami ketemu dan dan kami mengutarakan semua apa yang kami inginkan, yaitu mendirikan IMM di IKIP MALANG. Lalu kami mendapatkan janji akan diberikan subsidi dana untuk operasional sekretariat dan membuat berbagai hal persiapan pendirian dan untuk sementara sekretariat kami gabung bersama menempati Kantor IMM Cabang Malang. Kami puas dan senang mendapatkan respon yang sangat luar biasa dari para petinggi UMM, lalu kami melangkah. Langkah awal yang kami lakukan adalah mengumpulkan semua data mahasiswa baru IKIP MALANG (angkatan 1996, 1995, 1994, 1993) yang pernah sekolah di Muhammadiyah (SMP, SLTA) lalu kami undang untuk mengadakan pembentukan IMM IKIP MALANG. Kami rapat sangat lama tapi pada akhirnya kami harus melakukan pengambilan suara untuk menentukan siapa Ketua Umum pertama periode 1996/1997, tapi yang terjadi hasil voting suara terbanyak nama saya (Amin Kuneifi Elfachmi), karena dari hasil voting saya yang mendapatkan suara terbanyak maka dimintalah saya menjadi ketua pertama IMM IKIP MALANG 1996/1997. Lalu terbentuklah pengurus pertama IMM IKIP MALANG dalam sejarah percaturan politik mahasiswa IKIP MALANG waktu itu.
Kami tetap pada pendirian semula bahwa IMM IKIP MALANG harus tetap berdiri apapun resiko yang terjadi pada kami. Alhamdulillah kami kuat pada pendirian kami. Pada saat pelantikan kepengurusan kami, kami dilantik di Aula IAIN Malang yangwaktu itu bersamaan dengan pelantikan kepengurusan IMM IAIN MALANG yang kedua, dan secara kebetulan yang melantik adalah Pak Muhajir Effendy (waktu itu PR III UMM) semoga perjuangan kami tidak sia-sia untuk Muhammadiyah dan IMM IKIP MALANG di masa depan, bapak menjadi salah satu orang yang ikut memberi sejarah/warna dalam hidup kami bertiga. Terimakasih Pak Muhajir Effendy (sekarang Rektor UMM).

B.  PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN IMM IKIP MALANG
Waktu berjalan seperti biasa, perjalanan IMM IKIP MALANG juga berjalan sangat berat dan membutuhkan perhatian yang sangat luar biasa dari para pengurusnya, perkembangan IMM waktu itu tersendat karena waktu itu saya harus bekerja membantu proses awal pendirian LPK MAGISTRA UTAMA Malang (sebagai Cleaning Service) karena kebutuhan ekonomi untuk melanjutkan kuliah, maka IMM mulai kurang mendapatkan perhatian dari pengurus utamanya khususnya saya. Ungkapan penting yang menjadi landasan kami berjuang adalah:”Hidup hidupkanlah Muhammadiyah dan jangan mencari hidup di Muhammadiyah” kata KH. Ahmad Dahlan. Godaan untuk membubarkan IMM IKIP MALANG sangat kuat dari dalam diri kami sendiri, ekstra lain, keluarga kami, teman kuliah karana mereka melihat perjuangan kami sangat berat, tapi kami tetap kukuh pada pendirian  kami bahawa IMM IKIP MALANG harus tetap berdiri dan berlanjut entah sampai kapan.
Kami sudah mencoba berbuat sesuatu yang mungkin belum cukup, tetapi paling tidak apa yang kami lakukan ini menjadi jalan panjang yang harus dilalui oleh adik-adik kami yang akan datang.
Saya tidak membayangkan kalau kepengurusan kami akhirnya sampai satu tahun periode yang sangat berat walaupun tidak menghasilkan sesuatu yang monumental kecuali pendirian itu sendiri. Dan diadakan pemilihan kepengurusan baru dengan kepemimpinan baru yang memiliki tanggung jawab menghidupkan IMM lebih baik lagi. Dan berjalanlah IMM periode kedua di IKIP MALANG yang lebih baik dari kami, tentu dengan semangat baru dan anggota baru yang semakin baik loyalitasnya. ketika kepengurusan periode kedua kami sebagai pendiri dan ketua umum pertama masih harus bekerja mendampingi kepengurusan kedua secara terus menerus di sela-sela aktivitas kerja dan kuliah yang sangat padat. Terima kasih kepada teman-teman yang bersedia dengan ikhlas melanjutkan perjuangan kami untuk membuat/ membangun IMM IKIP MALANG hingga saat ini. Ada pepatah mengatakan: “Membangun Lebih Mudah daripada Mempertahankan Keberlangsungan Hidup Organisasi”. Program yang mestinya jadi prioritas kita para petinggi IMM Cabang Malang adalah bagaimana agar IMM ada di semua Perguruan Tinggi non Muhammadiyah, ini penting artinya bagi perkembangan dan keberlangsungan IMM di masa depan (dengan anggota yang merambah semua unsur/golongan di Perguruan Tinggi Non Muhammadiyah). Selamat berjuang kawan.     

 *Ditulis oleh pendiri IMM UM kakanda Amin Kuneifi Elfachmi

3 komentar: