Muhammadiyah

1 abad Muhammadiyah tak kenal lelah mendidik dan membina umat.

Muktamar XV

Suasana Muktamar IMM ke XV di kota Medan.

Pendiri Muhammadiyah

KH. Ahmad Dahlan bersama pendiri muhammadiyah lainya.

IMM

Logo Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.

Ekspedisi IMM

Ekspedisi Pantai Bajul Mati Malang.

DAD IMM UM

Semanangat baru para kader penerus bangsa.

Ekspedisi IMM

Seri ekpedisi pulau sempu kabupaten malang.

Selasa, 05 Agustus 2014

Open House IMM UM 2014


"Selamat Datang Mahasiswa Baru Universitas Negeri Malang"
Kami segenap keluarga besar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah(IMM) Universitas Negeri Malang(UM) mengucapkan; selamat datang di kampus perdamaian.
Mari bergabung bersama kami Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah(IMM) Universitas Negeri Malang(UM), dan bersama-sama kita membentuk diri kita menjadi akademisi muslim yang berakhlaq mulia. Billahi Fii Sabililhaq, Fastabiqul Khairaat...

Rabu, 04 Juni 2014

Maklumat PP Terkait Penetapan 1 Ramadhan pada tahun 2014

Yogyakarta- Berdasarkan data awal bulan Hijriyah pada Kalender Muhammadiyah 2014, yang merupakan hasil hisab Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, ijtimak atau konjungsi awal bulan Ramadan akan jatuh pada hari Jum’at 27 Juni 2014, pukul 15:10:21WIB. Adapun tinggi bulan di Yogyakarta adalah 0° 31' 17" , dengan kata lain pada saat terbenam matahari posisi hilal berada di atas ufuk. Dengan demikian, tanggal 1 Ramadan jatuh pada hari Sabtu, 28 Juni 2014, dimana umat Islam akan memulai puasa Ramadan pada hari itu, sementara ibadah tarawih sudah dapat dimulai pada Jum’at malam, 27 Juni 2014 setelah salat Isyak.
Demikian disampaikan  wakil Sekretaris Majelis Pustaka Informasi PP Muhammadiyah, Iwan Setiawan saat diminta tanggapannya mengenai berita media massa soal penetapan awal puasa Muhammadiyah, Kamis (1/5). Iwan menjelaskan, judul-judul berita di media massa yang bersumber dari ketua umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin saat membuka Sarasehan Astrofotografi (29/4) lalu, sedikit memberi penafsiran yang berbeda.“Sesuai penjelasan Ketum PP Muhammadiyah, hilal Ramadan saat tanggal 27 Juni 2014 sudah dapat dikatakan wujud, sehingga selepas matahari terbenam tanggal 1 Ramadan 1435 H akan dimulai, karena dimulainya hari dalam kalender hijriyah adalah waktu maghrib (terbenam matahari). Dengan demikian, puasa akan dilaksanakan esok harinya, yakni pada tanggal 28 Juni 2014,” jelasnya. Judul diberbagai media bahwa Muhammadiyah menjatuhkan 1 Ramadhan pada 27 Juni 2014 menurut Iwan Setiawan akan mempersepsikan bahwa awal puasa adalah pada tanggal tersebut, padahal tidak begitu. “Karena yang jatuh pada tanggal 27 Juni itu peristiwa ijtimak atau konjungsi sebagai tanda berakhirnya bulan lama ke bulan yang baru, dan apabila tinggi hilal berada di atas ufuk saat terbenamnya matahari, maka itulah tanda dimulainya 1 Ramadhan dan puasa akan diawali esok hari, tanggal 28 Juni 2014,” tegasnya.
Menunggu Maklumat
Lebih lanjut menurut Iwan setiawan, sudah menjadi kebiasaan Pimpinan Pusat Muhammadiyah bahwa untuk ketetapan awal bulan Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah akan dikeluarkan secara resmi malalui Maklumat. “Jadi sebagai warga Persyarikatan, kita akan tetap menunggu ketetapan awal bulan Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah melalui Maklumat PP Muhammadiyah. Karena dalam maklumat tersebut akan dijelaskan secara detail baik perhitungan, penjelasan, dan himbauan PP Muhammadiyah,” pungkasnya. (mac)

source  muhammadiyah.or.id

Jumat, 17 Mei 2013

IMM: Refleksi Reformasi Dalam Transisi Demokrasi


Jakarta -  Reformasi yang berlangsung selama hampir 15 tahun telah memberikan sebuah warna pada Bangsa ini. Ada sebuah perubahan besar yang terjadi, walaupun tidak menafikan banyak hal yang masih menjadi Pekerjaan rumah bangsa ini yang tak kunjung selesai, dari Korupsi, kekerasan, ketidak adilan, carut marutnya politik, persoalan migas, persoalan BBM yang selalu tak jelas dan masih banyak lagi persoalan bangsa yang terjadi.

    Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) dalam Rangka 15 tahun reformasi, Senin kemarin (13/5/2013) mengadakan sebuah refleksi reformasi dengan agenda Dialog Kebangsaan dengan Tema : Merajut Harapan; Refleksi perjalanan reformasi dalam transisi demokrasi. Dialog ini dihadiri oleh beberapa tokoh yaitu, Jumhur Hidayat, Subijakto Tjakrawerdaya dan Dewi Coryati. Acara ini dilaksanakan di Jakarta dan Live Streaming dengan seluruh kader yang ada di seluruh Indonesia.
   “Dialog Ini merupakan sebuah refleksi terhadap reformasi yang telah bergulir selama 15 tahun, apakah reformasi telah memberi sebuah perubahan sesuai harapan atau perlu ada reformasi jilid dua yang yang harus dimotori kembali oleh para Mahasiswa” Jelas Jihadul Mubarok yang merupakan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.
    Selain itu Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Mohamad Jumhur Hidayat. Dalam dialog Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang digelar Jimly School Law and Government , Jumhur menegaskan aktivis mahasiswa mempunyai tanggungjawab besar untuk bisa memperbaiki persoalan bangsa dan negara.  Ia bahkan menyebut, yang akan bisa menyelamatkan bangsa ini di masa mendatang adalah para aktivis mahasiswa. (dzar)
source : muhammadiyah.or.id

Senin, 21 Mei 2012

Oky Setiana Dewi : Dengan Jilbab Terlindungi

Source :malang pos


MALANG – Bintang utama film Ketika Cinta Bertasbih Oki Setiana Dewi hadir dalam acara talkshow dan seminar motivasi berjudul “Hijabku Emansipasiku” kemarin. Acara yang diselenggarakan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) SAINTEK Universitas Negeri Malang (UM) ini mengajak para wanita terutama mahasiswa yang menggunakan jilbab untuk memperjuangkan kebebasan yang dimiliknya untuk berkarir dalam bidang apapun, asalkan sesuai dengan kodrat  dan fitrah perempuan.
Perempuan kelahiran Batam, 13 Januari 1989 ini, mengaku dulunya suka mengenakan pakaian yang minim. Namun ketika ibunya sakit dan lama baru dapat disembuhkan, menjadi sarana penyadaran tersendiri baginya. Hal itu merupakan titik balik hidupnya, dan ia memutuskan untuk mengenakan jilbab saat kelas dua SMA pada usia 16 tahun.
Menurut Oki, meskipun banyak yang menentangnya mengenakan jilbab, tapi ia tetap yakin dengan ketetapan hatinya. “Saya yakin dengan menggunakan jilbab karena saya merasa terlindungi,” ungkapnya usai mengisi acara.
Oki juga menentang dengan persepsi orang-orang yang mengatakan bahwa orang yang menggunakan jilbab, rezekinya akan berkurang. “Rezeki orang itu tidak pernah tertukar, setiap orang memiliki rezekinya masing-masing. Allah akan bantu setiap kesulitan yang dihadapi umatNya,” terangnya kepada Malang Post.
Pada masa sekarang, melihat perkembangan wanita berjilbab di Indonesia, terutama di Kota Malang, Oki sangat senang. Hal ini menunjukkan bahwa menggunakan jilbab tidak membatasi kreativitas dari wanita itu sendiri. Perkembangan jilbab yang kini menggunakan banyak variasi dan modifikasi ditanggapi Oki sebagai hal yang patut untuk diapresiasi.
“Saya senang banyak wanita yang mulai sadar untuk memakai jibab. Mereka juga tidak terpaku pada jenis jilbab yang konvensional. Karena dalam Islam juga tidak ditentukan modelnya yang seperti apa, yang penting sopan dan rapi. Kalau saya lebih suka pemakaian yang simpel saja,” jelasnya.
Perempuan yang akan meneruskan studinya di Psikologi Universitas Indonesia (UI) ini, mengaku sedih melihat banyaknya wanita yang sudah menggunakan jilbab namun juga masih sering menaggalkannya. “Mungkin mereka belum belajar tentang esensi jilbab. Mungkin nanti perlahan-lahan mereka akan tahu juga setelah mereka belajar. Kita doakan saja supaya mereka cepat sadar dan kembali kepada kewajiban mereka,” lanjutnya.
Tak hanya mengadakan talksow, Oki juga memperkenalkan bukunya kepada para peserta yang hadir. Buku berjudul Melukis Pelangi dan Sejuta Pelangi, merupakan karya Oki yang kini sudah best seller. Tak hanya itu, kedua buku tersebut rencananya akan diterbitkan kembali dalam bahasa Malaysia. 
Judul dari buku-buku yang Oki buat memiliki filosofi sendiri. “Untuk yang Melukis Pelangi, setiap kali setelah hujan pasti akan muncul pelangi. Jadi saya yakin setiap ada kesedihan, setelah itu pasti ada keindahan atau kebahagiaan,” celotehnya. Sedangkan untuk yang Sejuta Pelangi, Oki menganggap bahwa orang-orang yang ada disekitarnya merupakan pelangi yang ada di hidup Oki dan siap memberi warna dalam hidupnya.
Rencananya, Oki akan menerbitkan bukunya yang ketiga berjudul Cahaya Diatas Cahaya sebelum lebaran nanti. “Insya Allah untuk buku yang ketiga akan terbit sebelum Lebaran, saya minta doanya dari masyarakat supaya bukunya cepat terbit,” harapnya.
Ketua Panitia talkshow tersebut, Dewi Riska Fitria mengundang Oki Setiana Dewi sebagai pembicara karena Dewi merasa meskipun Oki sudah menjadi artis, namun tidak melupakan kewajibannya untuk memakai jilbab. “Oki merupakan contoh muslimah saat ini. Peserta tlakshow juga sangat excited dengan kehadiran Oki hari ini (kemarin.red),” ujarnya.
Menurut Dewi, acara kali ini digelar untuk memberitahukan kepada semua wanita  bahwa, kita sebagai muslimah dituntut untuk bisa berdakwah. “Kita sebagai wanita juga harus bisa mengingatkan dan menyampaikan hal-hal yang baik kepada orang lain,” pungkasnya. (mg10/sir/eno)

Rabu, 16 Mei 2012

IMM Koms. Saintek Present....Don't miss it!!!!!


Sabtu, 28 April 2012

Menko Kesra : IMM Harus Bersih Dari Campur Tangan Parpol


Medan, 28 April - Mahasiswa merupakan komponen penting dalam agent of change bagi negeri ini untuk membawa negeri ini keluar dari masalah yang membelenggu. Untuk itu organisasi kemahasiswaan haruslah bersikap netral dan steril dari campur tangan partai politik.
Begitulah petikan harapan yang disampaikan oleh Menkokesra Agung Laksono saat membuka acara Muktamar XV,Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Asrama Haji, Medan, sumatera Utara, sesaat lalu, Sabtu (28/4/2012) siang.
Menko Kesra secara khusus meminta kepada IMM agar tidak menjadi sub ordinat dari partai politik yang ada. Ia menambahkan, hanya dengan bersikap netral tanpa menjadi sub ordinat partai, niscaya IMM akan selalu dipercaya rakyat."Saya melihat kader IMM ada yang di PDIP, Nasdem, PAN, Golkar. Tapi, IMM harus tetap netral sebagai organisasi yang memiliki semangat sosial," kata Menko Kesra.
Muktamar kali ini dihadiri oleh 31 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) IMM, dan 185 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Muktamar berlangsung selama lima hari dari tanggal 28 April hingga  2 Mei mendatang.
.Lebih lanjut, Menko Kesra, Agung Laksono dalam sambutannya mengatakan, diperjalanannya yang di usia hampir mencapai setengah abad ini, IMM tidak henti-hentinya memberikan kontribusi dalam setiap dinamika perjalanan bangsa, kita ketahui sejak kongres I 1965 di Solo, IMM telah dengan tegas mejadikan upaya menyebar kebaikan dan memerangi kejahatan-kejahatan, sebagai acuan utama setiap  gerakan dan programnya.
Dikatakannya, IMM berkembang dan tumbuh di kalangan kaum intelektual khususnya intelektual kaum muda, karena itu mampu mengedepankan nilai-nilai rasionalitas dan nilai-nilai akademis, dari setiap langkah perjuangannya, pada kondisi itu benar-benar IMM menjadi komponen terpenting bagi bangsa sebagaui suatu agen perubahan yang benar-benar mampu memabawa bangsa keluar dari  segala persoalannya.
Muktamar ini ditandai dengan tausyiah dan bimbingan dari ketua PP Muhamadiyah, Din Syamsudin, dan Muktamar ini juga dihadiri Ketua Fraksi PN MPR RI Ibrahin Sakti Batubara, Ketua Pimpinan Wilayah  Sumut Muhamadiyah Sumut Asmuni, Rektor UMSU Agusani, unsur Muspida Sumut, pimpinan Ormas Pemuda Sumut dan para undangan lainnya

Source : www.menkokesra.go.id

Gelar Muktamar, IMM Bahas Solusi Kebuntuan Bangsa


Muktamar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) XV yang digelar beberapa hari ke depan, bukan sekadar memilih ketua dewan pimpinan pusat (DPP) periode yang akan datang. "Dalam muktamar kali ini, kami juga akan merumuskan beberapa solusi atas kebuntuan yang dihadapi Bangsa Indonesia saat ini." ujar Ketua Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan DPP IMM, Naswardi, melalui pesan singkat, Jumat (27/4).


Rumusan solusi tersebut, papar Naswardi, terkait tiga macam kebuntuan bangsa yang dipandang berpotensi mengancam keutuhan negara. Pertama, Presiden SBY buntu merealisasikan janjinya sebagai orang terdepan dan pertama dalam memberantas korupsi. Realitasnya, kata dia, tersangka korupsi justru berada pada lingkaran kader-kader partai binaan SBY.



Kedua, penegak hukum buntu dalam memberikan jaminan keadilan bagi rakyat. Realitasnya, justru pengadilan jalanan merebak tumbuh. Selain itu, kekerasan demi kekerasan terus terjadi. Kebuntuan ketiga, Pemerintah juga dinilai buntu menyejahterakan rakyat. Hal ini dapat dilihat dari beberapa kebijakan yang selama ini tidak prorakyat.



Naswardi berpendapat, gerakan mahasiswa adalah gerakan mempersoalkan ketimpangan dan kesenjangan, menentang realitas objektif yang bertentangan dengan realitas subjektif. "Untuk itulah, IMM hadir mengisi ruang kosong kesenjangan, ketimpangan dan kebuntuan bangsa." imbuhnya. Karenanya, kata dia, bila pemerintah buntu dalam menjalankan perannya sebagai pemegang amanah rakyat, mahasiswa harus bergerak maju.



Seperti dikabarkan, IMM akan menggelar muktamarnya yang ke-15 di Medan, dari 28 April sampai 2 Mei 2012. Para peserta akan memilih ketua DPP IMM periode 2012-2014. Di samping itu, di dalam kegiatan tersebut, organisasi otonom Muhammadiyah ini juga membahas programnya untuk beberapa tahun ke depan.

Redaktur: Dewi Mardiani
Reporter: Ahmad Islamy Jamil
Source   : republika.co.id